Minggu, 13 Februari 2011

Sejarah Web Science

Teknologi World Wide Web (WWW) atau singkatnya web, seakan-akan telah menghilangkan batasan tempat dan waktu dalam berkomunikasi antar berbagai komunitas di segala penjuru dunia. Dengan begitu pesatnya arus internet, perkembangan teknologi web pun semakin hari semakin canggih saja. Pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1989, Web versi 1.0 adalah langkah awal dunia internet (El Diablue, 2009).
Dengan teknologi ini, Internet dapat digambarkan layaknya sebuah papan pengumuman raksasa yang menyediakan berbagai informasi dari berbagai penjuru dunia. Disini konsumen hanya diberikan hak untuk mencari (search) and read (mencari dan membaca), sedangkan otoritas untuk menampilkan dan merubah content tetap dipegang oleh pemilik website sepenuhnya.
Istilah Web 2.0 pertama kali digemborkan oleh Tim O’Reilly dan dikembangkan sekitar tahun 2004. Sebenarnya Web 2.0 bukan merupakan teknologi baru, karena sama dengan Web 1.0, Web 2.0 masih dibangun dengan menggunakan HyperText Markup Language (HTML). Tidak seperti pendahulunya, Web 2.0 memungkinkan adanya komunikasi dua arah. Seorang pembaca dapat menayangkan kontennya sendiri atau memberikan tanggapan terhadap konten pengguna lain melalui aplikasi guestbook,commentpolling, dan lain-lain.
Dengan teknologi ini kehidupan sosial di dunia maya benar-benar terasa. Jaringan sosial seperti Friendster, MySpace, Facebook dan lainnya membuat internet semakin terasa hidup. Pengguna internet tidak hanya dapat mencari informasi, tetapi juga dapat mencari teman, relasi bisnis atau bahkan pasangan hidup. Jaringan Luas. Konten Web yang awalnya sedikit, dapat berkembang dalam waktu yang sangat cepat. Setiap orang dapat memberikan kontribusinya dalam suatu website.
Hal ini menciptakan suatu jaringan informasi yang lebih luas dan dinamis. Jaringan Luas. Konten Web yang awalnya sedikit, dapat berkembang dalam waktu yang sangat cepat. Setiap orang dapat memberikan kontribusinya dalam suatu website. Hal ini menciptakan suatu jaringan informasi yang lebih luas dan dinamis.
Inilah terobosan terbaru dalam WWW. Web 3.0 menyempurnakan aspek interaksi dari Web 2.0. Teknologi ini menawarkan adanya interaksi lebih nyata yang bersifat virtual 3D. Dengan demikian, pengguna internet akan diberikan semua fasilitas layaknya dalam kehidupan nyata. Pengguna akan diberlakukan layaknya pengunjung butik dalam mendapatkan apa yang diinginkannya. Bukan seperti pengunjung supermarket yang harus mencari dan mendapatkan barangnya sendiri.
Sebagai teknologi yang masih dikembangkan, Web 3.0 memberikan gambaran yang cukup menjanjikan bagi industri WWW di masa depan. Perusahaan di dunia seperti Google Co-Ops dan Secondlife merupakan contoh beberapa perusahaan yang mulai melirik Web 3.0.
Bukan hanya di negara-negara maju, di Indonesia pun ada yang mulai mengembangkan Web 3.0, yaitu Li’L Online (LILO) Community. Namun, di Indonesia, perkembangan Web 3.0 mungkin akan sedikit terseok. Perlu diketahui, bahwa untuk mendukung Web 3.0 dibutuhkan kecepatan akses internet yang memadai dan spesifikasi komputer yang tidak enteng, dengan harga yang tentunya tidak murah.
Untuk itu, kita hanya bisa berharap agar kelak harga komputer dan biaya koneksi internet di Indonesia jadi lebih terjangkau oleh masyarakat. Ditambah lagi dengan pertumbuhan jasa provider Intenet di Indonesia juga sangat mempengaruhi bagi masyarakat kita untuk lebih kompetitif dalam memilih layanan provider tersebut. Namun kondisi ini juga sangat diperlukan peranan pemerintah untuk lebih bijaksana dan profesional, terutama dalam mengatur dan mengeluarkan regulasi tentang pelaksanaan TIK di masyarakat luas (Loyalty, 2009).
Penjelasan perbedaan versi dari perkembangan web 1.0 ke web 3.0 beserta contohnya :
1. Web 1.0
Web 1.0 merupakan teknologi awal dari website, dimana pembuat sebagai pemberi informasi dan pengguna hanya sebagai pembaca (seperti membaca koran lewat computer, aktifitasnya hanya searching saja). Bahasa yang digunakan pada web ini masih berupa HTML saja.
2. Web 2.0
Web 2.0 muncul sekitar tahun 2003 atau 2004, dimana para pengguna website-pun dapat berkomunikasi 2 arah dan memiliki berbagai kelebihan lainnya.
Kelebihan dari web ini adalah sebagai berikut (menurut O’Reilly media):
·         The Web as Platform (Pengerjaan suatu aplikasi/tulisan dapat langsung dikerjakan di media internet tanpa harus mengerjakannya terlebih dahulu di windows desktop)
·         Harnessing Collective Intelligence (Web 2.0 memiliki kinerja untuk memanfaatkan tulisan orang lain untuk mengisi konten web secara kolektif (tidak hanya webmaster yang mengisi konten sendiri), contohnya seperti youtube)
·         Data is the Next Intel Inside (merupakan suatu garansi kepercayaan dari para pemberi data kepada pemilik website bahwa pada era web 2.0 data sangatlah penting dan harus di update setiap waktu)
·         End of the Software Release Cycle (pada web 2.0 aplikasi software dapat langsung digunakan lewat internet/internet menjadi platform menjalankan program)
·         Lightweight Programming Models (pembuatan web 2.0 menggunakan bahasa yang ringan dan mendukung pengembagan program)
3. Web 3.0
Web ini diperkirakan akan berkembang pada tahun 2010-2020 dan saat ini masih dalam tahap pengembangan.
Menurut PC magazine karakteristik dari web 3.0 adalah :
·         Semantic Web (web dengan kemampuan membaca situs semudah manusia membacanya sehingga informasi dapat disajikan dengan cepat dan tepat)
·         The 3D Web (web dengan kemampuan visual 3D dan interaksi secara realtime)
·         The Media-Centric Web (Photo, audio, dan video akan menjadi cara lain untuk mencari informasi yang kita inginkan selain keyword)
·         The Pervasive Web (Web yang mudah diakses dengan berbagai cara dan alat berbeda kapan saja dan dimana saja)

Salah satu tool yang perkembangannya sangat bergantung sekali dengan perkembangan internet adalah website. Website merupakan salah satu produk yang paling signifikan perkembangan teknologinya setelah internet dapat diakses lebih baik dan gampang oleh semua orang di dunia ini. Hingga saat ini perkembangan website telah sampai ke versi ketiga, walaupun pada versi ketiga ini perkembangan website lebih ke arah pemaksimalan fungsi yang ada. Website atau yang sering disebut dengan ‘www’ merupakan kepanjangan dari world wide web. Pada awalnya website hanya berupa halaman-halaman yang dapat diakses melalui berbagai web browser yang ada dengan menggunakan bahasa program sederhana yang disebut dengan HTML (hypertext mark-up language) tanpa ada penggunaan database yang disebut dengan website versi 1.0 (web 1.0).
Web 2.0 merupakan bukti perkembangan teknologi web selanjutnya yang menyatukan teknologi-teknologi yang dimiliki dalam membangun web seperti HTML, CSS, JavaScript, XML, dan tentunya AJAX. Pada web 2.0 lebih ditekankan pada perubahan cara berpikir dalam menyajikan konten dan tampilan di dalam sebuah website. Dalam perkembangannya Web 2.0 diaplikasikan sebagai bentuk penyajian halaman web yang bersifat sebagai program desktop pada umumnya seperti Windows. Fungsi-fungsi pada penerapannya sudah bersifat seperti desktop, seperti drag and drop, auto-complete dan sebagainya. Aplikasi Web 2.0 disajikan secara penuh dalam suatu web browser tanpa memerlukan perangkat teknologi yang canggih dari sisi user. Tidak mengherankan bila suatu aplikasi (software) dapat diakses secara online tanpa harus menginstalnya terlebih dahulu seperti MS Word atau MS Excel yang dapat diakses melalui web browser dengan terkoneksi dengan internet. Karena itulah dengan adanya kemudahan berinteraksi antara user dan sistem merupakan salah satu alasan dibangunnya teknologi Web 2.0. Interaksi tersebut tentunya haruslah diimbangi dengan kecepatan untuk mengakses, oleh karena itu diperlukan suatu bandwith yang cukup untuk loading data. Loading data tersebut dilakukan saat pertama kali membuka situs, data-data tersebut antara lain seperti CSS, JavaScript, dan XML. Salah satu karakteristiknya adalah adanya dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan web service atau RSS. Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk di-remix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masing-masing dan dukungan pemrograman yang sederhana. Adanya kemajuan inovasi pada antar-muka di sisi pengguna merupakan karakter dari Web 2.0. Dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekedar situs penyedia e-mail. Kombinasi media komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan semakin memperkuat karakter Web 2.0 di dalam situs tersebut. Beberapa contoh-contoh tersebut merupakan salah satu bukti pengembangan dari web 2.0 tersebut. Dengan adanya perkembangan web 1.0 menjadi web 2.0 membuat berbagai tools yang ada di internet dan berbasis website menjadi berubah fungsinya sepertiseperti DoubleClick menjadi Google AdSense, Ofoto menjadi Flickr, Akamai menjadi BitTorrent, mp3.com menjadi napster, britannica online menjadi wikipedia, personal websites menjadi blogging, evite menjadi upcoming.org, page views menjadi cost per click, screen scraping menjadi web services, publishing menjadi partipation, content management systems menjadi wikis, diretories (taxonomy) menjadi tagging (floksonomy) dan stickiness menjadi syndication.
Selanjutnya perkembangan Web 3.0 mulai didengungkan ketika John Markoff menuliskannya dalam sebuah phrase di ’The New York Times’, 2006, dimana disebutkan bahwa web 3.0 tersebut merupakan ‘the intelligent Web' yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari web 2.0.perbedaan antara web 2.0 dan 3.0 dapat diliha dengan adanya penggunaan semantic web, microformats, natural language search, data mining, machine learning, recommendation agents dan artificial intelligence technologies. Beberapa hal yang telah dikembangkan dalam web 3.0 tersebut seperti sudah adanya yang dinamakan ubiquitous connectivity (broadband adoption,mobile Internet access dan mobile devices), network computing (software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing dan cloud computing), open technologies (open APIs dan protocols, open data formats, open-source software platforms dan open data (contoh Creative Commons, Open Data License)), open identity (OpenID, open reputation, roaming portable identity dan personal data), intelligent web(Semantic Web technologies (RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL), semantic application platforms, dan statement-based datastores), distributed databases ("World Wide Database" (enabled by Semantic Web technologies)) dan intelligent application (natural languageprocessing, machine learning, machine reasoning dan autonomous agents).